Aksinya Dianggap Miris, Warga Pammajengan Sampaikan Permohonan Maaf kepada Lurah Bontonganga

    Aksinya Dianggap Miris, Warga Pammajengan Sampaikan Permohonan Maaf kepada Lurah Bontonganga
    Aksinya Dianggap Miris, Warga Pammajengan Sampaikan Permohonan Maaf kepada Lurah Bontonganga, Kecamatan Tamalate.

    JENEPONTO, SULSEL- Terkait aksi yang digelar oleh ratusan warga Pammajengang di depan kantor Lurah Bontonganga, Kecamatan Tamalate, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan beberapa hari lalu dianggap sangatlah miris.

    Hal itu disampaikan oleh, Kepala Kelurahan Bontonganga, Hj. Fitrawati kepapa awak media usai memelakukan pertemuan kedua antaran pelapor dr. Ridwan Karaeng Sapa yang mengklaim tanah kurang lebih 9 hektar terhadap warga Pammajengang. 

    Pertemuan kedua belah pihak tersebut berlangsung di Aula Kantor Bontonganga, Kecamatan Tamalatea, Rabu (18/2023).

    Fitrawati menyampaikan didepan forum bahwa terkait aksi yang digelar kemarin oleh warga Pammajengang. Baginya sangatlah miris.

    Menurut Fitrawati, dirinya cukup dipermalukan didepan umum atas teriakan pendemo.

    "Aksinya kemarin itu sangatlah miris buat saya. Ia saya dikasih malu bahwasanya ini, ini. Ini orang tidak punyak otak, ini tidak pantas jadi lurah, tidak ada sekolahnya, " tutur Fitrawati.

    Tak hanya itu, demonstran juga berteriak copot Lurah Bontonganga karena diduga bersekongkol dengan pelapor dr. Ridwan Karaeng Sapa. 

    Bahkan, demonstran menyebut di Kelurahan Bontonganga terindikasi adanya mafia tanah.

    Karena meras dipermalukan, Lurah Bontotanganga, Fitrawati, meminta kepada rekan-rekan media untuk diperbaiki nama baiknya.

    "Saya minta sama media tolong diperbaiki nama saya. Saya ini seperti apa penilainnya bapak-bapak dan ibu-ibu. Bahwasanya saya ini bukan mafia saya ini bukan orang yang berotak kosong, " tegasnya.

    Dia juga menyampaikan di forum seperti apa itu mafia tanah. "Saya bilang tadi di forum bagaimana itu yang dikatakan mafia tanah, " sambung Fitrawati.

    Parahhya lagi, keluarga dari Pammajengan menuding Lurah Bontonganga bersekongkol dengan pelapor dr. Ridwan Karaeng Sapa.

    Sementara, kata Fitrawati, baru dua kali ketemu dengan pelapor. Itupun saat dr. Ridwan Karaeng Sapa datang di kantor mengajukan laporannya dan pertemuan kedua ini.

    ''Nah, kalau dibilang bersekongkol seperti apa penilaiannya Ibu-ibu dan bapak-bapak kepada saya sehingga dikatakan bersekongkol. Saya saja baru dua kali ketemu sama ini pelapor, " bebernya.

    Namun demikian, Fitrawati tidak ada niat untuk melapor, meskipun Kuasa Hukum dari terdapor meminta dibawa kerana hukum.

    "Dia minta kerana hukum, Tapi saya jawab saya tidak sampai kerana hukum, cukup saja diperbaiki saya punya nama baik, " pintahnya.

    Cukup Fitrawati menyampaikan diforum bahwa belum waktunya untuk aksi. Sebab, ada kesempatan antara kuasa hukumnya sendiri warga Pammajengang dengan pelapor untuk dipertemukan sehingga dijadwal. Namun, tohnya kenapa tiba-tiba aksi sebelum dipertemukan.

    "Tapi menurut kuasa hukumnya itu hal biasa saja. Jadi saya bilang ok, " pungkasnya.

    Menyikapi hal itu, Akmal Arasi menyampaikan permohonan maafnya secara terbuka di depan forum kepada  Lurah Bontonganga dan jajarannya.

    "Saya yang mewakili masyarakat banyak meminta maaf kalau Ibu Lurah dan kawan-kawannya merasa terganggu dengan adanya aksi kemarin, " ucap Akmal didepan forum.

    Akmal menjelaskan, permohonan maafnya itu karena kemarin warga Pammajengang sempat membawa massa yang banyak sehingga masyarakat Kelurahan Bontonganga merasa terganggu. 

    Munculnya aksi kemarin itu sebagai bentuk protes karena warga Pammajengang merasa diresahkan dampak dari tanahnya diklaim. Akmal menganggap itu hal yang wajar-wajar saja.

    "Sekali lagi kami yang mewakili masyarakat Pammajengang menyampaikan permohonan maaf kepada Ibu Lurah Bontonganga atas aksi kemarin, " tutupnya.


    Penulis: Syamsir.

    jeneponto sulsel
    Muh. Andhi Syam

    Muh. Andhi Syam

    Artikel Sebelumnya

    Miris.! Puluhan Tahun Tinggal di RTLH, Nenek...

    Artikel Berikutnya

    Dukung Pemerintah Membangun Daerah, Program...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Satgas Yonzipur 8/SMG Berhasil Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal di Perbatasan RI-Malaysia
    Kapusbintal TNI: Peningkatan Ekonomi Mustahik Melalui UMKM
    Tim Persit Puspenerbad Juara Lomba Voli Antar Cabang Sejajaran PG Mabesad
    Penyuluhan Kesehatan Semarakkan HUT Ke-56 Puskes TNI
    Usai Dilantik Jadi Anggota DPRD Sulsel, Salmawati Paris Tancap Gas Serap Aspirasi Masyarakat di Jeneponto
    KPU Jeneponto Angkat Bicara Terkait Video yang Beredar Viral di Media Sosial, Begini Penjelasannya
    Ribuan Massa Nomor 2 Kepung Kantor Bawaslu Jeneponto, Sebut PSU di TPS 2 Boronglamu Terkesan Dipaksakan
    Tim Visitasi Sulsel Tinjau RSUD Latopas Jeneponto Untuk Kesiapan Naik Great dari C ke Tipe B
    Kapolres Jeneponto Pimpin Sertijab, 4 Pejabat Utama Bergeser
    Debat Publik Kedua di Makassar, Paslon Bupati Jeneponto Paris dan Islam Tampil Totalitas Paparkan Visi - Misi
    Debat Kandidat di Makassar, Paslon Bupati Paris-Islam Menakjubkan saat Sampaikan Closing Statemen
    Proses Sortir dan Pelipatan Surat Suara Pilgub Selesai, KPU Jeneponto Temukan 15 Lembar Surat Suara Rusak
    Usai Dilantik Jadi Anggota DPRD Sulsel, Salmawati Paris Tancap Gas Serap Aspirasi Masyarakat di Jeneponto
    Kampanye Akbar Nomor 2 PASMI DI HATI Lumpuhkan Akses Jalan se-Kabupaten Jeneponto
    KPU Jeneponto Gelar Debat Publik Pertama di Hotel Four Ponit Makassar, 4 Paslon Cabup dan Cawabup Tampil Memukau
    Sah.! Empat Paslon Bupati Jeneponto Resmi Mendaftar, Ketua KPU Asming: Semua Berkas Syarat Calon Lengkap dan Benar
    KPU Jeneponto Gelar Bimtek Persiapan Rekruitmen KPPS Pilkada Serentak 2024, Ini Tahapannya
    Baliho PASMI Mendominasi di Jeneponto, Do'a dan Dukungan Masyarakat untuk Paslon Bupati Paris-Islam Terus Mengalir
    KPU Jeneponto Bekali Pengetahuan Seluruh PPK dan PPS Bimtek TOT untuk KPPS pada Pilkada Serentak Tahun 2024

    Ikuti Kami